Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Ahamdulillah, puji syukur kepada Allah SWT karena kita semua masih
diberikan nikmat yang sangat luar biasa, yaitu kesempatan untuk hidup di BUMI
ini. Kali ini saya akan sedikit memberi gambaran mengenai Tata Cara Upacara
bagi Pramuka Penegak. Berikut uraiannya,,... ^_^
Upacara adalah
serangkaian perbuatan yang ditata dalam suatu ketentuan, peraturan yang wajib
dilaksanakan, sehingga merupakan kegiatan yang teratur dan tertib, untuk
membentuk suatu tradisi dan budi pekerti yang baik. Prinsip yang terpenting
upacara haruslah dilaksanakan dengan khidmat, tenang, dan tertib. Sehingga kita
dapat memahami isi dari upacara tersebut. Kita bisa lebih semangat dan bahkan
bisa merasa haru, karena sebuah upacara yang sangat khidmat.
Jenis-jenis upacara yang ada dalam Gerakan Pramuka adalah :
1. Upacara umum, yaitu upacara yang dilakukan untuk kegiatan
tertentu dengan menggunakan peraturan yang berlaku secara umum.
2. Upacara Pembukaan dan Penutupan Latihan, yaitu upacara yang
dilaksanakan dalam rangka usaha memulai dan mengakhiri suatu pertemuan
dilingkungan Gerakan Pramuka.
3. Upacara Pelantikan, yaitu:
Ø Upacara yang dilakukan dalam rangka peresmian seorang calon anggota Gerakan
Pramuka, sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Ø Upacara yang dilakukan dalam rangka pengangkatan pemegang jabatan tertentu
dalam saatuan.
4. Upacara Kenaikan Tingkat, yaitu upacara yang dilakukan dalam
rangka kenaikan tingkat kecakapan umum yang dicapai oleh seorang anggota
Gerakan Pramuka sesuai dengan Syarat Kecakapan umum yang berlaku.
5. Upacara Pindah Golongan, yaitu upacara yang dilakukan dalam
rangka pemindahan anggota dari suatu golongan ke golongan lain yang lebih
tinggi dalam usia sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
6. Upacara Meninggalkan Ambalan/Racana, yaitu upacara yang dilakukan
dalam rangka mengantar Pramuka Penegak /Pandega untuk terjun ke masyarakat dan
berbakti secara langsung sesuai dengan bidangnya.
Petugas-petugas
dalam Upacara
1. Pembina Upacara ia lah Pembina dalam upacara yang menerima penghormatan,
mengesahkan pelaksanaan upacara dan merupakan pimpinan tertinggi dalam upacara
itu. Pembina upacara berhak;
- Penghormatan
dari peserta upacara yang dipimpin oleh pemimpin upacara.
- Mengubah
dan mengesahkan Rencana Acara Upacara
- Melaksanakan
acara yang ditentukan.
- Melimpahkan
wewenang kepada pemimpin upacara.
2. Pengatur Upacara (Protokol) ialah petugas yang menyusun dan
mengatur pelaksanaan tertib acara dalam upacara, yang berkewajuban
mengendalikan jalannya upacara. Pengatur Upacara berkewajiban:
- Menyusun
rencana pelaksanaan upacara serta mengendalikan jalannya upacara.
- Mengajukan
rencana pelaksanaan upacara untuk mendapatkan pengesahan dari Pembina upacara dan memberikan penjelasan
seperlunya.
3. Pembawa Acara ialah petugas yang bertugas membaca tertib acara dalam
suatu upacara. berkewajiban;
- Membacakan acara upacara
-
Dalam keadaan terpaksa dapat mengambil kebijaksanaan dengan persetujuan dari
pengatur upacara.
-
Mempertanggungjawabkan tugasnya kepada pengatur upacara.
4. Pemimpin Upacara ialah petugas yang memimpin barisan peserta upacara.
Sebagai pemimpin upacara berkewajiban:
- Memimpin
peserta upacara untuk memberi penghormatan kepada Pembina upacara.
- Mengatur
ketertiban peserta upacara dan bertanggung jawab terhadap Pembina Upacara.
Petugas Upacara lainnya
berkewajiban melaksanakan tugas-tugas nya dalam suatu upacara, misalnya
Pengibar Bendera, Pembaca Dasa Darma, Pembaca Do’a, Pemimpin Lagu dan yang
lainnya.
Yang harus diperhatikan
dalam Upacara Gerakan Pramuka
Bentuk barisan upacara
yang digunakan oleh peserta upacara selalu disesuaikan dengan perkembangan usia
peserta didik.
v Bentuk barisan upacara di satuan Pramuka Siaga adalah lingkaran, karena
perhatian dan perkembangan jiwanya masih terpusat pada orang tua/Pembina.
v Bentuk barisan disatuan Pramuka Penggalang adalah bentuk Angkare, karena
perhatian dan perkembangan jiwanya sudah mulai terbuka.
v Bentuk barisan disatuan Pramuka Penegak dan Pandega adalah bersaf, karena
perhatian dan perkembangan jiwanya sudah terbuka luas.
v
Upacara di Satuan Pramuka Penegak
·
Macam-macam upacara didalam Ambalan ;
1. Upacara
pembukaan latihan
2. Upacara
penutupan latihan
3. Upacara
Penerimaan Tamu
4. Upacara
Penerimaan Calon
5. Upacara
Pelantikan
6. Upacara
Kenaikan Tingkat
7. Upacara
Pemberian Tanda Kecakapan Khusus
8. Upacara Pindah
Golongan ke Racana Pandega
9. Upacara Pelepasan
Susunan Acara Upacara
Pembukaan Latihan di Ambalan:
1. Kerapihan setiap anggota Ambalan
2. Sangga Kerja menyiapkan perlengkapan upacara
3. Pradana mengumpulkan anggota Ambalan dalam bentuk bersaf
4. Pada waktu pemimpin Sangga meningglkan tempat, wakil pemimpin
sangga pindah ketempat pimpinan sangga.
5. Para pemimpin sangga setelah melakukan laporan mengambil tempat
disebelah kanan barisan
6. Pradana menjemput Pembina dan menempatkannya disebelah kanan
barisan
7. Pradana mengambil tempat didepan barisan sesuai adat yang berlakau
di Ambalan
8. Pembacaan Dasa Darma dan Sandi Ambalan oleh petugas
9. Pengucapan Pancasila oleh Pembina Penegak dengan diucap ulang oleh
anggota Ambalan
10. Pengumuman dari Pradana/Pembina
11. Pradana memimpin do’a sesuai dengan agama dan kepercayaannya
masing-masing
12. Barisan
dibubarkan oleh Pradana dan dilanjutkan dengan acara latihan
Susunan acara Upacara
Penutupan Latihan di Ambalan;
1. Kerapihan setiap anggota Ambalan
2. Pradana mengumpulkan anggota Ambalan dalam bentuk barisan bersaf
3. Pemimpin sangga mengambil tempat disebelah kanan barisan, dan wakil
pemimpin sangga berada ditempat pemimpin Sangga.
4. Pradana menjemput Pembina Penegak dan mengantarkannya kesebelah
kanan barisan
5. Pradana mengambil tempat didepan barisan sesuai dengan Adat Ambalan yang
berlaku.
6. Petugas Bendera menurunkan Sang Merah Putih untuk disimpan
7. Pembacaan Sandi Ambalan oleh petugas
8. Pengumuman tentang Sangga kerja untuk latihan yang akan datang dan
lain-lain
9. Pradana memimpinn do’a menurut agama dan kepercayaannya masing-masing.
10. Laporan Pradana kepada Pembina Penegak
11. Pradana membubarkan
barisan
Upacara Penerimaan Tamu
Ambalan Penegak dilaksanakan dalam rangkaian Upacara Pembukaan Latihan dengan
jalan sebagai berikut;
1. Tamu Ambalan mengambil tempat dikiri Pradana atau Pembina
2. Pradana atau Pembina memberi kesempatan kepada tamu untuk mengikuti
kegiatan Ambalan
3. Barisan
dibubarkan dilanjutkan dengan acara latihan
Upacara
Penerimaan Calon Penegak di Ambalan dilaksanakan setelah Upacara Pembukaan
Latihan dengan jalan sebagai berikut;
1.
Pradana mengumpulkan
anggota Ambalan
2.
Tamu Ambalan berada
ditempat yang telah ditentukan
3.
Penegak
Bantara/Laksanan yang sudah ditentukan menyiapkan pertanyaan
4.
Tamu Ambalan dijemput
oleh petugas untuk dihadapkan kepada Ambalan
5.
Kata Pengantar dari
Pradana /Pembina
6.
Tanya jawab tentang
keadaan diri tamu yang akan diterima sebagai calon Penegak
7.
Petugas mengajak Tamu
meninggalkan tempat
8.
Ambalan bermusyawarah
untuk menentukan penerimaan calon
9.
Tamu dipanggil untuk
mendengarkan keputusan penerimaannya di Ambalan
10.
Ucapan selamat dari
anggota Ambalan dilanjutkan dengan acara latihan.
Upacara Pelantikan
Calon Penegak menjadi Penegak Bantara, tidak boleh dihadiri oleh Calon Penegak
lainnya pelaksanaannya diatur sebagai berikut;
1.
Sangga Kerja menyiapkan
perlengkapan upacara
2.
Calon Penegak yang akan
dilantik diantar oleh pendamping kanan dan kiri kehadapan Pembina.
3.
Pembina meminta
penjelasan kepada pendamping kanan dan kiri mengenai watak dan kecapan calon.
4.
Pendamping kanan dan
kiri kembali ke sangganya
5.
Sang Merah Putih dibawa
oleh petugas kedepan Pembina, anggota AMbalan menghormat dipimpin oleh Pradan
atau petugas
6.
Tanya jawab tentang
Sayarat Kecakapan Umum anatar Pembina dan Calon
7.
Pembina memimpin do’a sesuai
dengan agama dan kepercayaannya masing-masing.
8.
Penyematan Tanda
Bantara disertai pesan seperlunya
9.
Pengucapan/ulang janji
Tri Satya yang dituntun oleh Pembina dengan jalan sambil memegang
Bendera Merah Putih dipegang dengan tangan kanan dan disimpan didada sebelah
kiri tepat pada jantung. Kemudian disusul dengan penyematan tanda Penegak
Bantara
10.
Penghormatan Ambalan
kepada Penegak Bantara yang baru dilantik.
11.
Ucapan selamat dari
anggota Ambalan
12.
Pendamping kanan dan
kiri menjemput Penegak Bantara yang selesai dilantik untuk kembali ke
sangganya.
Upacara Kenaikan
Tingkat Penegak Bantara Menjadi Penegak Laksana dilakukan sebagai berikut;
1.
Pradana mengumpulkan
anggota Ambalan
2.
Penegak Bantara yang
akan naik tingkat diantarcoleh pendampingnya ke hadapan Pembina
3.
Pembina meminta
pernyataan pendamping mengenai perkembangan watak dan kecakapan yang
bersangkutan
4.
Para pendamping kembali
ketempat
5.
Tanya jawab SKU antara
Pembina dan Penegak Bantara yang akan naik tingkat
6.
Sang Merah Putih dibawa
oleh petugas kesebelah kanan Pembina
7.
Pembina memberikan Sang
Merah Putih kepada Penegak yang bersangkutan
8.
Pembina melepas Tanda
Penegak Bantara disertai pesan seperlunya
9.
Tanda Penegak Laksana
dipasang sendiri oleh Penegak yang bersangkutan
10.
Penegak Bantara yang
akan anik tingkat mengulang janji Tri Satya, dituntun oleh Pembina dengan
memegang ujung Sang Merah Putih dengan tangan kanan dan disimpan didada sebelah
kiri tepat pada jantung.
11.
Pembina memimpin do’a
sesuai dengan agama dan kepercayannya masing-masing.
12.
Pembina menyerahkan
Ambalan kepada Pradana untuk meneruskan acara
Upacara Pemberian Tanda
Kecakapan Khusus kepada dalam rangkaian Upacara Pembukaan/Penutupan Latihan,
dengan jalan sebagai berikut;
1.
Penegak yang akan
menerima TKK dipanggil kedepan Pembina
2.
Tanya jawab tentang SKK
yang telah dipenuhi
3.
Penyematan TKK dan
penyerahan Surat Keterangan oleh Pembina
4.
Ucapan selamat dari
anggota Ambalan kepada Pradana untuk meneruskan acara
Upacara Pindah Golongan
dari Ambalan ke Racana Pandega dilakukan dengan cara:
1.
Pradana/Pembina mengumpulkan
anggota Ambalan dam bentuk barisan bersaf
2.
Penegak yang akan
pindah golongan dipanggil kehadapn Pembina
3.
Penjelasan Pembina
bahwa kepindahannya bukan karena kecakapan melainkan karena usianya.
4.
Penegak yang akan
pindah minta diri kepada anggota Ambalan
5.
Pembina Penegak
menyerahkan Penegak yang bersangkutan kepada Pembina Racana
6.
Pembina Racana
menerimanya sesuai dengan Adat Racana yang berlaku
Upacara Pelepasan
Penegak yang akan terjun ke masyarakat dilakukan sebagai berikut;
1.
Dilaksanakan oleh Sangga
Kerja
2.
Acara tersebut
meliputi:
·
Penjelasan Pembina
·
Penegak yang
bersangkutan minta diri
·
Sambutan wakil anggota
Ambalan
·
Kata Pelepasan Pembina
dan penyerahan Surat Keterangan
·
Pemberian kenangan
kepada yang akan meninggalkan Ambalan
·
Berdo’a dipimpin oleh
Pembina
·
Ramah tamah diakhiri
dengan membentuk rantai persaudaraan.
3.
Tempat dan waktu tidak
terikat
Upacara di Satuan
Pramuka Pandega
Upacara disatuan
Pramuka Pandega dilaksanakan sesuai dengan aspirasi Pandega atas dasar
ketentuan upacara yang berlaku untuk Ambalan Penegak
F.
Penutup
Hendaknya pembina bisa lebih memvariasikan bentuk upacara. Keanekaragaman
tersebut tidak dibenarkan mengurangi isi prinsip-prinsip yang tercantum dalam
Petunjuk Penyelenggaraan Upacara dalam Gerakan Pramuka yaitu Keputusan Kwartir
Nasional Nomor 178 tahun 1979 serta terjamin kekhidmatannya. Semoga dapat
bermanfaat buat teman-teman semuanya..