Assalamu ‘alaikum Wr.Wb.
Wahh,,, masih
semangt yahh ini..??? Don’t give up.. Don’t give up.. ukey?? So,, keep spirit
guys... Materi pertemuan sekarang kita akan bahas mengenai Pencatatan ciaya
overhead pabrik yang dibebankan,, atau kita singkat BOPD.
2.2. Pencatatan BOP yang dibebankan (BOPD)
BOP yang
dibebankan kepada tiap produk pesanan dicatat dalam Kartu Hrga Pokok
berdasarkan jam kerja yang digunakan masing-masing produk. Sementara itu BOPD
yang diproses akan dicatat dalam akun BDP BOP pada debet, dan akun BOPD pada
kredit. Berikut jurnalnya :
Ags 31
|
BDP-BOP
|
|
18.000.000
|
|
|
BOPD
|
|
|
18.000.000
|
Dari jurnal
diatas,, akun BOPD bersaldo di kredit sebesar Rp 18.000.000,- Jumlah tersebut
akhir periode akan dipindahkan dalam akun BOPS
dengan jurnal sebagai berikut :
Ags 31
|
BOPD
|
|
18.000.000
|
|
|
BOPS
|
|
|
18.000.000
|
Setelah saldo
akun BOPD dipindahkan, akun BOPS menunjukkan jumlah debet Rp. 18.200.000,00 dan
jumlah kredit Rp. 18.000.000,00. Data tersebut menunjukkan bahwa ada selisih BOP yang merugikan sebesar Rp 200.000.
2.3. Mencatat
Selisih BOP
Selisih
BOP yang timbul dalam suatu periode dapat dibebankan kepada akun Harga Pokok
Penjualan (HPP) atau pada akun ikhtisar Laba Rugi. Dalam hal selisih BOP
merupakan selisih yang merugikan seperti pada contoh diatas. Jurnal yang
diperlukan untuk memindahkan selisih BOP sbb : (kita anggap saja dipindahkan ke
dalam akun HPP).
Ags 31
|
Harga Pokok
Penjualan
|
|
200.000
|
|
|
BOPS
|
|
|
200.000
|
Selisih
BOP yang menguntungkan timbul apabila BOPS lebih kecil daripada BOPD. Jika
selisih BOP dikoreksikan dengan harga pokok penjualan,, maka akan dicatat
sebagai pengurangan harga pokok penjualan sehingga jurnalnya dapat dilihat sbb
:
Ags 31
|
BOPS
|
|
Xxxx
|
|
|
HPP
|
|
|
Xxxx
|
0 komentar:
Posting Komentar