.

About this Blog

....
If you want to do something and you feel it in your bones that it’s the right thing to do, do it. Intuition is often as important as the acts... ^_^

Kamis, 20 September 2012

Penggolongan Biaya ( 6 )

Assalamu ‘alaikum Wr.Wb.

Saya akan melanjutkan mengenai Penggolongan Biaya dalam perusahaan Manufacture,, 

3.  Penggolongan Biaya berdasarkan jangka waktu manfaatnya

Untuk penghitungan laba rugi dan menentukan harga pokok produk sacara teliti, biaya digolongkan berdasarkan hubungannya dengan periode pembebanannya. Penggolongannya ialah sebagai berikut :
a)      Pengeluaran Modal (capital expenditure) : pengeluaran yang manfaatnya dinikmati lebih dari satu periode akuntansi.
Pengeluaran modal pada saat terjadinya dicatat sebagai aktiva dan dibebankan kepada periode” akuntansi selama usia manfaatnya dengan cara mengalokasikan sebagian dari harga perolehan
b)      Pengeluaran pendapatan ( revenue expenditure) : pengeluaran yang manfaatnya hanya dinikmati dalam periode akuntansi saat terjadinya pengeluaran.
Pengeluaran pada periode terjadinya merupakan beban yang dipertemukan dengan penghasilan yang diperoleh pada perode yang bersangkutan.

                Hal yang harus diperhatikan apakah suatu pengeluaran diberlakukan sebagai pengeluaran modal atau pengeluaran pendapatan adalah dengan memperhatikan masa manfaat dan besar nilai pengeluaran yang bersangkutan. Misalkan, pengeluaran untuk pembelian peralatan kecil, seperti obeng yang dapat digunakan dalam masa lebih dari satu periode akuntansi, tetapi karena nilainya relatif kecil maka pengeluaran tersebut dapat saja diberlakukan sebagai pengeluaran pendapatan.
                Contoh termasuk pengeluaran pendapatan antara lain pembayaran untuk gaji bagian administrasi kantor, gaji akuntan, rekening listrik dan telepon, dan komisi penjualan.

                4.  Penggolongan biaya berdasarkan hubungan dengan sesuatu yang dibiayai
                Berdasarkan hubungannya dengan produk sebagai suatu yang dibiayai, biaya produksi dikelompokkan menjadi dua kelompok yaitu Biaya Produksi Langsung dan Produksi Tidak Langsung.
Biaya produksi langsung adalah biaya produksi yang dapat secara langsung diperhitungkan sebagai harga pokok produk, atau dapat langsung dibebankan kepada produk.  Oleh karena itu biaya produksi langsung mudah ditelusuri melekatnya pada produk. Biaya produksi langsung terdiri atas sebagai berikut :
1.       Biaya Bahan Langsung : semua bahan yang membentuk suatu kesatuan yang  tidak terpisahkan dari produk. Harga pokok bahan yang bersangkutan dapat langsung diperlakukan sebagai bagian dari harga pokok produk.
2.       Biaya tenaga kerja langsung : upah karyawan yang secara fisik berhubungan dengan pembuatan produk. Nilai jasa tenaga kerja yang bersangkutan dapat langsung diperlakukan sebagai bagian dari harga pokok produk.


Biaya produksi tidak langsung  disebut juga Biaya Overhead Pabrik  (BOP) : biaya-biaya yang diperlakukan dalam pembuatan produk selain biaya bahan langsung dan biaya tenaga kerja langsung. Termasuk ke dalamnya adalah :
1.       Bahan penolong : bahan-bahan yang diperlukan dalam pembuatan produk yang penggunaannya relatif kecil, terlalu sulit untuk diperlakukan sebagai bahan langsung.
2.       Tenaga kerja tidak langsung : gaji dan upah tenaga kerja yang secara fisik tidak berhubungan langsung dengan pembuatan produk , misal : gaji mandor, gaji manajer produksi, gaji penjaga pabrik.
3.       Biaya produksi tidak langsung lainnya : misal biaya penerangan pabrik, biaya pembangkit tenaga, biaya penyusutan mesin, biaya reparasi, biaya perlengkapan pabrik.
Biaya bahan langsung dan biaya tenaga kerja langsung disebut  Biaya Primer ( prime cost). Biaya tenaga kerja langsung  dan biaya Overhead pabrik disebut biaya konversi ( conversion cost ). 


" catatan : "

Biaya primer terdiri dari Biaya Bahan Baku (BBB) dan Biaya Tenaga Kerja (BTK)
Biaya konversi terdiri atas Biaya Tenaga Kerja (BTK) dan Biaya Overhead Pabrik (BOP)

 

0 komentar:

Posting Komentar

clock

Popular Posts